Al Capone, nama yang begitu identik dengan kejahatan terorganisir di Amerika Serikat, adalah sosok yang penuh misteri dan kontroversi. Dia digambarkan sebagai gangster kejam yang menguasai Chicago dengan kekuasaannya, tetapi juga sebagai seorang pengusaha yang cerdas dan visioner. Artikel ini akan mengupas kisah hidup Al Capone, dari awal karirnya yang penuh kekerasan hingga akhir hidupnya yang dilanda penyakit dan penyesalan.
Masa Muda dan Awal Karier
Alphonse Gabriel Capone, lahir di New York pada tahun 1899, merupakan anak dari imigran Italia. Masa mudanya diwarnai dengan pertengkaran dan kekerasan jalanan. Di usia 14 tahun, dia bergabung dengan geng jalanan dan mulai terlibat dalam kegiatan kriminal seperti pencurian kecil-kecilan dan perampokan.
Perjalanan Capone menuju puncak kekuasaan dimulai ketika dia bertemu dengan Johnny Torrio, bos mafia berpengaruh di Chicago. Torrio melihat potensi dalam dirinya dan mengangkatnya menjadi pengawal pribadinya. Capone pun dengan cepat meniti tangga kekuasaan dalam organisasi kriminal tersebut.
Bangkitnya Kekaisaran Capone
Pada tahun 1920-an, Amerika Serikat dilanda era larangan alkohol (Prohibition). Hal ini justru menjadi ladang bisnis yang menguntungkan bagi Capone dan para gangster lainnya. Capone membangun bisnis ilegal yang sangat luas, meliputi penjualan minuman keras, perjudian, dan prostitusi. Dia mengendalikan Chicago dengan tangan besi, menaklukkan rival-rivalnya dengan kekerasan dan teror.
Strategi Taktik dan Kekejaman
Capones terkenal dengan strategi taktiknya yang licik dan kekejamannya yang tak terbantahkan. Dia menggunakan kekerasan dan teror untuk menaklukkan lawan-lawannya. Gengnya, yang dikenal sebagai Chicago Outfit, bertanggung jawab atas pembunuhan, pemukulan, dan intimidasi yang tak terhitung jumlahnya. Capone juga ahli dalam memanfaatkan media, dengan sengaja menciptakan citra dirinya sebagai “teman rakyat” yang murah hati dan dermawan.
Penurunan dan Kemunduran
Namun, kekuasaan Capone tidak berlangsung selamanya. FBI dan polisi Chicago mulai menyelidikinya. Mereka akhirnya berhasil menemukan bukti keterlibatan Capone dalam kejahatan yang dilakukannya. Capones diadili pada tahun 1931 atas tuduhan penghindaran pajak.
Meskipun bukti terhadapnya kuat, Capones berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan hukum dengan menggunakan para pengacara yang berpengalaman dan menyuap para saksi. Namun, usaha-usahanya gagal. Capone dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan denda sebesar 50.000 dolar.
Kehidupan di Penjara dan Kematian
Masa penjara Capone di Alcatraz menjadi titik balik dalam hidupnya. Dia mengalami penurunan kesehatan yang drastis, menderita sifilis yang telah lama dia derita. Meskipun dia adalah narapidana yang terhormat, dia tidak dapat menghindari pengaruh lingkungan penjara yang keras.
Pada tahun 1939, Capones terbebaskan dari penjara. Kesehatannya sudah sangat buruk dan dia mengalami gangguan mental. Dia meninggal dunia pada tahun 1947 di usia 48 tahun.
Legasi Al Capone
Kisah hidup Al Capones meninggalkan berbagai pertanyaan dan misteri. Apakah dia benar-benar seorang gangster brutal yang tidak berhati nurani, atau apakah dia korban lingkungannya yang keras?
Capone meninggalkan jejak sejarah yang kompleks. Dia menjadi simbol kejahatan terorganisir di Amerika Serikat, tetapi juga mengilhami banyak buku, film, dan drama.
Warisan Kekayaan Capone
Setelah kematian Capones, sebagian harta miliknya, termasuk beberapa properti dan uang tunai, diwariskan kepada istrinya Mae Capones. Namun, sebagian besar kekayaannya disita oleh pemerintah atas tuduhan kejahatan dan penghindaran pajak.
Bagaimana Capone Mempengaruhi Budaya Populer
Capones telah menjadi subjek banyak film, buku, dan lagu. Dia telah ada dalam berbagai cara, dari sebagai penjahat kejam hingga sebagai sosok yang tragis. Dia telah menjadi ikon budaya populer, dan citranya tetap menjadi daya tarik bagi banyak orang.
Capone: Pengusaha Cerdas atau Gengster Kejam?
Capones memiliki sisi bisnis yang sangat berkembang. Dia adalah pengusaha yang cerdas dan visioner. Dia memiliki banyak bisnis legal, seperti restoran dan klub malam, yang menjadi penyamaran bagi operasi ilegalnya. Dia juga sangat pandai dalam mengelola keuangannya dan membangun jaringan bisnis yang luas.
Namun, Capones juga kita kenal karena kekerasan dan kekejamannya. Dia tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk menaklukkan rivalnya dan mencapai tujuannya. Dia bertanggung jawab atas pembunuhan, pemukulan, dan intimidasi yang tak terhitung jumlahnya.
Kesimpulan
Kisah Al Capone adalah kisah tentang ambisi, kekuasaan, dan penurunan. Dia memulai perjalanan hidup sebagai seorang remaja yang terlibat dalam kejahatan jalanan, dan mencapai puncak kekuasaan sebagai gangster yang mengendalikan Chicago dengan tangan besi.
Namun, ambisinya yang besar dan sifatnya yang kejam akhirnya menjadi bumerang baginya. Hukum menangkapnya, penyakitnya menggerogoti tubuhnya, dan dia menghabiskan akhir hidupnya di penjara.
Capone meninggalkan warisan yang kompleks, yang masih terkaji hingga saat ini. Dia menjadi simbol kejahatan terorganisir di Amerika Serikat, tetapi juga inspirasi bagi para pengamat budaya dan para pembuat film. Kisahnya menunjukkan bagaimana ambisi yang tidak terkendali dan kekejaman bisa membawa seseorang menuju kehancuran.
Baca Juga : Ted 2: Ketika Beruang Bicara Mencari Kemanusiaan dan Menantang Konsep Keluarga